Kamis, 19 April 2012

my town

FILSAFAT MANUSIA DALAM DAYA TARIK DAN DAYA TOLAK

FILSAFAT MANUSIA DALAM DAYA TARIK DAN DAYA TOLAK
Atraksi dan repulsi atau daya tarik dan daya tolak yang berlaku atas seluruh tata penciptaan. Dalam pandangan ilmiah modern sangat diyakini bahwa tidak ada atom pun dalam dunia wujud (materi) yang tidak tercakup dalam kekuatan atraksi umum ini dan tanpa ada yang mampu menghindarinya. Dari jasad-jasad dan massa yang terbesar dalam dunia ini hingga atom-atomnya, semua memiliki kekuatan yang ajaib ini, yang dinamakan gaya tarik (attraction) dan seluruhnya, dengan sesuatu cara dipengaruhinya.
Dulu orang tidak menemukan hukum atraksi umum yang universal, tetapi mereka telah menemukan atraksi pada beberapa jasad, dan mengetahui beberapa benda sebagai simbol gaya ini seperti magnet. Selain itu tidak ada lagi pembicaraan seputar gaya atraksi dengan benda mati lainnya hanya mengenai Bumi dipersoalkan mengapa ia tergantung di tengah langit. Sudah menjadi kepercayaan bahwa Bumi tergantung di tengah angkasa dan tertarik pada segala sisinya, dan karena tarikan disegala sisinya maka wajarlah kalau tetap ia di tengah dan tidak miring ke salah satu sisinya. Sebagian orang percaya lagi bahwa langit tidak menarik bumi, malah menolaknya, dan karena yang mempengaruhi bumi sama disemua sisinya maka bumi menetap di tempat tertentu dan tidak pernah berubah posisi.
Dalam kepercayaan lain tentang daya tarik dan daya tolak pada dunia hewan dan tumbuhan. Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa tumbuhan dan hewan memiliki tiga daya alamiah pokok yaitu daya nutrisi (menyerap makanan), daya tumbuh, dan daya reproduksi. Untuk daya nutritif kita percaya bahwa ada lagi kemampuan lamiah lainnya yang bersifat pelengkap, daya tarik dan daya tolak, daya cerna dan daya simpan. Daya tarik dari perut yang menarik makanan ketempatnya, atau kadang menolaknya apabila ia tak berminat.
Atraksi dan repulsi pada manusia
Atraksi dan repulsi yang dimaksud bukanlah gaya tarik dan gaya tolak yang berhubungan dengan sex yang memiliki kajian tersendiri. Arti tarikan dan tolakan yang dimaksud adalah yang ada antara individu manusia dengan kehidupan sosialnya. Proporsi terbesar dari persahabatan dan hubungan kasih sayang atau permusuhan dan kebencian. Seluruhnya adalah manifestasi gaya tarik dan gaya tolak. Gaya tarik dan gaya tolak ini berdasarkan kemiripan dan kesamaan umum atau perlawanan dan penolakan timbal balik.
Sesungguhnya penyebab utama dari tarikan dan tolakan harus dicari dalam hal kesamaan umum dan pertentangan sebagaimana telah dibuktikan dalam pembahasan metafisika bahwa kesamaan umum adalah sebab dari kesatuannya. Menurut Murtadha Muthahhari akar dari gaya tarik dan gaya ini adalah kebutuhan dan pemenuhannya, bahwa manusia adalah mahluk yang membutuhkan, dan pada hakekatnya ia diciptakan dalam kebutuhan. Ia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dan mengisi kekurangannya. Namun ini tidak akan mungkin terlaksana apabila ia tidak bersekutu dan mengikat hubungan dengan masyarakat, agar dengan ini ia dapat mengambil faedah dari persekutuan itu dan melindungi diri dari bencana yang mungkin datang dari kelompok lain. Dan kita tidak akan menemukan sesuatu kecendrungan atau penentangan pada manusia, selain dari pada yang timbul dari nalurinyauntuk meraih keuntungan. Menurut teori ini, pengalaman hidup dan struktur watak primordialnya telah membentuk manusia sedemikian rupa untuk tertarik dan menolak, agar ia bergairah dalam apa yang dianggapnya baik dan menghindar dari apa yang tidak sesuai dengan tujuannya. Akan tetapi responsif tehadap apa yang tidak termasuk dalam dua hal trersebut yakni yang tidak akan memberinya manfaat atau mudharat. Nyatanya tarikan dan tolakan adalah pilar yang fundamentaldalam kehidupan manusia.
Dalam hal gaya tarik dan gaya tolak sehubungan dengan individu lain tidak semua sama malah dibagi dalam empat golongan:
1. Pribadi yang tidak menolak dan tidak pula menarik. tidak ada yang menyenanginyatidak ada pula yang memusuhinya, mereka tidak menggugah cinta, simpati, atau rasa kasih maupun permusuha, dengki benci, atau rasa jijik dari orang lain. Mahluk seperti ini tidak berarti apa-apa tidak menciptakan pengaruh, tidak memiliki sesuatu yang positif dalam pengertian baik dan buruk
2. Pribadi yang hanya menarik, tidak menolak. Mereka mufakat dengan setiap orang, mereka membuat seluruh kalangan manusia menjadi pengagumnya. Sepanjang hidup semua orang menyukainya. Sering dibayangkan bahwa karakter istimewa, basa-basi dalam pergaulan, atau dalam bahasa sekarang supel, tidak lain dari menjadikan semua manusia sebagai teman. Bagaimanapun hal itu tidak baik bagi orang yang ber-Tuhan, yang mengikuti semua jalan yang mempunyai pola pikir dan ideal tertentu tanpa menimbang keuntungan bagi dirinya sendiri. Orang yang demikian, mau tidak mau hanya memiliki satu saja, bermuka dua. Orang-orang ini yang tidak dapat secara serentak menyukai satu orang, seorang insan yang benar-benar mengejar satu tujuan, yang akan berbenturan dengan kepentingan mereka. Satu-satunya orang yang dapat menarik persahabatan dengan seluruh kalangan masyarakat dan berbagai macam idealisme adalah orang yang berpura-pura dan berdusta, yang mengatakan dan memperlihatkan kepada setiap orang apa saja yang disukai orang itu.
3. Orang yang hanya menolak, tidak menarik. Mereka menciptakan musuh tetapi tidak menciptakan teman. Ini pun orang-orang berkekurangan dan hal ini menunjukkan bahwa mereka kekurangan sifat-sifat positif manusia. Hal ini dikarenakan jika mereka memiliki kualitas manusiawi otomatis mereka akan mempunyai kelompok meskipun hanya sangat sedikit yang menjadi pendukung dan terikat dengan mereka. Bahkan seandainyapun semua orang tidak berharga dan zalim, permusuhan mereka akan menjadi bukti kebenaran dan keadilan. Tetapi mustahil semua orang jahat, sebagaimana mustahil semua orang baik. Secara alamiah, keburukan pada diri seseorang yang memusuhi setiap orang, terdapatdalam dirinya sendiri, karena kalau tidak demikian bagaimana mungkin ada kebaikan dalam jiwa manausia. Bahkan dalam aspek-aspek syaitani pribadi mereka asam sepenuhnya dan asam bagi setiap orang. Ali bin Abithalib berkata “Orang yang paling lemah adalah orang yang paling sanggup mendapatkan teman, dan yang lebih lemah adalah orang yang kehilangan teman dan tinggal sendirian.
4. Orang yang menarik dan menolak. Mereka adalah orang-orang yang berjalan pada suatu jalan kebenaran yang bertindak pada jalan keyakinan dan prinsip-prinsipnya. Mereka menciptakan sahabat maupun perselisihan. Dalam hal ini haruslah diperhatikan jenis manusia yang bagaimana yang tertarik dan tertolak. Misalnya, kadang-kadang orang terhormat dan beradab tertarik dan orang-orang jahat dan keji tertolak.
Dan seperti yang telah di tunjukkan, ada perbedaan lain dalam kuatnya gaya tarik. Sebagaimana dalam teori gravitasi Newton “gaya tarik menarik membesar sebanding dengan massa suatu benda dan berbanding balik dengan jarak”. demikian juga pada manusia ada variasi dalam gaya tarik yang berasal dari individu yang mempunyai gaya tarik itu.
Oleh Rusman Cahaya